PT IKI Reparasi Kapal Milik Tiran Group

  • Bagikan
Founder Tiran Group Andi Amran Sulaiman didampingi Dirut PT IKI Diana Rosa meninjau reparasi kapal kongkang

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - PT Tiran Group mempercayakan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) melakukan perawatan atau docking repair kapal-kapal tongkang sejak dua bulan terakhir atau sejak Juli 2023.

"Sudah sekitar dua bulan ini kami PT IKI bekerja sama dengan Founder Tiran Group Bapak Andi Amran Sulaiman, sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia untuk mereparasi kapal-kapal tongkangnya baik yang sisting bekerja maupun yang baru dibeli," ujar Direktur Utama PT IKI Diana Rosa kepada wartawan di Makassar, Jumat (22/9/2023).

Kapal tersebut selama ini digunakan untuk mengangkut hasil tambang nikel. Sejauh ini sebanyak lima kapal milik PT Tiran direparasi di PT IKI.

"Dalam dua bulan kita sudah selesaikan perbaikan 3 kapal, satunya itu sudah 90 persen, semalam masuk lagi satu, jadi total 5 kapal," kata Diana.

Diana mengaku diberi target untuk mengerjakan satu kapal selama 20-25 hari. Sebab kapal tersebut akan dipakai untuk operasional mengangkut hasil tambang. Bagi Diana, pekerjaan dari Tiran ini memberi ruang bagi anak bangsa untuk bekerja. PT IKI pun berinisiatif memberdayakan sebagian besar pekerja lokal untuk perbaikan kapal.

"Ini tentu sebuah kepercayaan bagi kami, karena Pak Amran ini memberi tantangan untuk menyelesaikan kapal dalam kurun 20 hari," kata Diana. "Jadi kami ditantang selesai tepat waktu supaya Tiran tidak perlu lagi jauh-jauh untuk merawat kapal di luar Makassar," sambung dia.

Untuk menyelesaikan target yang ditetapkan, PT IKI menerapkan sistem shift atau bergantian tiga kali dalam sehari.

"Kerja sama ini sangat luar biasa, Pak Amran sebagai senior dan pelaku bisnis asli Bugis, mempercayakan pekerja lokal untuk memperbaiki kapal beliau. Artinya disini terbuka lebar lapangan kerja. Jadi dampak sosialnya sangat luas dari hulu ke hilir," ungkap Diana.

Terpisah, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, PT Tiran saat ini telah memiliki 9 unit kapal tongkang. Dalam waktu dekat akan bertambah lagi. Tahun 2023 ini Tiran menargetkan memiliki 20 kapal tongkang.

"Satu kapal bisa mengangkut 8 - 10 ribu ton nikel sekali berangkat. Sehingga dalam satu tahun totalnya sekitar 10 juta ton," ungkapnya.

Tiran juga memiliki alat berat exavator sebanyak 250 unit, mobil dump truck 550 unit atau total peralatan 1.000 unit dengan total investasi mencapai triliunan rupiah.

Andi Amran Sulaiman merupakan Menteri Pertanian RI periode 2014-2019. Kini ia fokus membangun bisnis dan membuka lapangan kerja memberdayakan anak bangsa lewat bendera Tiran Group.

Dalam beberapa kesemparan, Amran menyampaikan kekayaan alam Kawasan Timur Indonesia punya potensi besar menjadi Indonesia kiblat ekonomi dunia.

Menurutnya, Indonesia bisa tampil jadi negara super power dan bersaing dengan negera-negara lain jika kekayaan alam dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa, bukan dikelola oleh pihak asing.

"Kalau kita bersatu mengelola Kawasan Indonesia Timur dengan beragam kekayaan sumber daya alamnya, kita yakin Kawasan Timur bisa jadi cahaya untuk Indonesia," kata Andi Amran dalam diskusi beberapa waktu lalu.

Amran mengungkapkan Indonesia Timur begitu kaya akan nikel sebagai sumber energi. Menurutnya, dunia membutuhkan nikel. Dan bahannya berada di Pulau Sulawesi dan Maluku. Untuk itu, ia berharap seluruh alumni berbagai perguruan tinggi bergerak bersama.

"Kalau kita gerakkan alumni kita, ada berapa juta alumni kita, kita motivasi mereka, calon alumni kita ubah cara berpikir jangan hanya menganggap menganggap pekerjaan pegawai negeri sebagai satu-satunya tujuan," katanya.

"Kalau mau mengubah dunia, Indonesia, ubah pola pikir, karakter sukses, ubah mainset generasi muda, ubah mainset bisa ubah dunia. Kita harus mulai dari sekarang," lanjutnya.

Amran mengungkapkan, dunia sedang krisis ekonomi, sedang krisis pangan dan energi saat ini. Solusinya, kata Amran ada di Indonesia.

"Kawasan Barat Indonesia sudah selesai sejak reformasi. Masa depan Indonesia ada di Timur. Ini harus digarap alumni kita," kata Amran.

Amran melanjutkan, sekarang krisis energi solusinya ada di Indonesia. Bahan baku baterai yaitu nikel, ada di Indonesia, terbanyak di wilayah Sulawesi dan Maluku. Menurutnya, kebutuhan nikel, 52 persen, itu Sulawei dan Maluku.

"Sekarang ini kalau ini kita garap, ke depan energi listrik, era digitral, mobil listrik motor semua pakai listrik. PLN itu juga dari baterai, bahan bakunya itu nikel. Ini akan digunakan penerangan, jadi energi di dunia, itu bahan bakunya ada di Indonesia," ujarnya. (*)

  • Bagikan