Penanganan Stunting Dimulai Dari Calon Ibu

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin ketika menjadi pembicara di acara Ngobras Diskominfo-SP Sulsel di Pressroom Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (11/7/2023). (Abu Hamzah)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Salah satu langkah pencegahan awal terjadinya stunting adalah dengan memperhatikan kesiapan fisikpara calon ibu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin ketika menjadi pembicara di acara Ngobras Diskominfo-SP Sulsel di Pressroom Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (11/7/2023).

Kata dia, hal yang cukup berpengaruh pada kesiapan fisik untuk para calon ibu itu dengan pemberian vitamin penambah darah untuk remaja terkhusus kepada para perempuan.

"Untuk rentang usia pemberian vitamin untuk tambah darah di atas 18 tahun sampai 24 tahun," paparnya.

Ia menjelaskan, kesiapan fisik itu sangat berpengaruh untuk mencegah terjadinya stunting pasalnya kesehatan janin mapun bayi itu juga dipengaruhi oleh kesehatan ibu.

Ia menuturkan, pengaruh kesiapan kesiapan fisik para ibu untuk kesehatan anak acapkali ditemui pada kasus pernikahan dini.

"Pengaruh pernikahan dini, bisa jadi berat badan rendah. Ibunya belum siap hamil, kemudian pernikahan dini, ini berpengaruh kepada anak, baik dari segi jiwa dan ekonomi belum siap," ulasnya.

"Jadi kita masuk dari 1000 hari sebelum hari kelahiran (Pemberian vitamin penambah darah),jadi untuk remaja, sudah disiapkan rahimnya untuk di tanam benihnya. RS juga sudah ada program menyusui dini. Juga asi eksklusif sampai 6 bulan. Itu juga menjadi kebal penyakit dan tidak rentan sakit," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, untuk penanganan stunting di wilayah sulsel yang masuk kedalam kategori miskin, "Seperti Jeneponto yang angka kemiskinannya masih tinggi kita fokus ke situ, Pak Gubernur pun sudah ada instruksi ke situ," ucapnya.

Ia mengutarakan terkait dengan penanganan Stunting secara menyeluruh di Sulsel pada tahun-tahun sebelumya melewati rekor MURI. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan