Ombas Angkat Suara Soal Keberadaan Terminal Bayangan di Torut

  • Bagikan

TORAJA UTARA, RAKYATSULSEL – Keberadaan terminal bayangan yang ada di poros Rantepao-Makale tepatnya di Bua Lembang Bua Tallulolo, Kecamatan Kesu’ Kabupaten Toraja Utara (Torut) dianggap merugikan masyarakat atau penumpang bis antar propinsi. Apalagi terminal bayangan ini tidak dilengkapi dengan toilet dan tempat duduk bagi penumpang yang tiba.

Menanggapi itu, Bupati Torut, Yohanes Bassang atau yang akrab disapa Ombas mengatakan bahwa itu sebenarnya bukan terminal bayangan tempat itu hanya dipinjam dari masyarakat untuk tempat berhenti bagi bis yang tiba di Toraja di atas jam 06.00 pagi.

Ombas menjelaskan, bahwa Pemda Toraja Utara telah bersurat ke setiap PO angkutan umum Makassar-Toraja yang beroperasi bahwa angkutan bis tidak boleh masuk ke kota Rantepao lagi membawa penumpang di atas pukul 06.00 pagi, sehingga menjadi tanggungjawab pihak PO untuk mengatur keberangkatan dari Makassar agar bisa tiba di Toraja sebelum pukul 06.00 pagi.

“Jika ada bis yang tiba di Toraja Utara lewat dari batas waktu yang telah ditentukan, maka bis harus menurunkan penumpang di Bua atau tempat yang telah disediakan sementara,” jelasnya, kepada media di kawasan perkantoran Panga’ kecamatan Tondon, Torut, Jumat, 18 Februari 2022 .

Ditambahkan Ombas bahwa terkait fasilitas toilet dirinya mengatakan ada satu toilet disana, namun tidak bisa lagi dibangun karena lahan tersebut milik warga dan hanya dipinjam sementara untuk mengurai kemacetan, sebab bis yang masuk ke kota (Rantepao) di atas waktu yang telah ditentukan tersebut, maka sangat berpotensi menimbulkan kemacetan, mengingat aktifitas masyarakat saat itu sudah mulai ramai.

“Jadi kami minta PO rute Makassar-Toraja agar lebih tertib mengatur waktu keberangkatan bisnya dari Makassar, agar bisa tiba tepat waktu, demi kepentingan bersama,” kunci Ombas. (Ely)

 

  • Bagikan