Kepala Daerah Jadi Penentu

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Campur tangan kepala daerah akan menjadi penentu dalam memperebutkan kursi di Daerah Pemilihan Lima Sulawesi Selatan. Beberapa kandidat memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan bupati dan wakil bupati di dapil yang meliputi Kabupaten Bulukumba-Sinjai ini.

Deretan keluarga bupati dan wakil bupati didominasi oleh para pendatang baru. Di Bulukumba, adik Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf bernama Andi Ishak Ali Yusuf akan maju dengan mengendarai Partai Gerindra. Sedangkan, Ira Kasuara Hasyim yang merupakan istri Wakil Bupati Andi Edy Manaf, akan bertarung melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

Di Kabupaten Sinjai, keluarga dekat bupati dan wakil bupati juga akan meramaikan perebutan kursi. Paman dan sepupu Bupati Andi Seto Gadhista Asapa masing-masing bernama Andi Suryanto Asapa dan Andi Taufik Asapa. Suryanto telah berjaket Partai Gelora, sedangkan Taufik mengenakan jas Partai Gerindra.

Sementara itu, suami Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong yakni Andi Amar juga akan ambil bagian dalam kontestasi di parlemen DPRD Sulsel. Amar akan mengenakan jaket Kuning, partai yang dipimpin oleh istrinya di Sinjai.

Sebagian pendatang baru ini akan mencoba menjajal ketangguhan enam petahana yang masih akan maju bertarung di dapil itu. Para petahana yakni Andi Muhammad Anwar Purnomo, Mizar Roem, Andi Ayu Andira, Andi Muhtar Mappatoba, Mukhtar Badewing, dan Isnayani.

Sejumlah wajah lama di dapil ini juga akan kembali meramaikan perebutan kursi. Salah satunya yakni politikus Partai NasDem, Arum Spink. Pada 2019, Arum Spink berhasil meraih kursi ke DPRD Sulsel dengan perolehan 16.342 suara. Ini merupakan yang kedua kalinya Pipin--sapaan Arum Spink- melaju ke kursi parlemen provinsi.

Hanya saja, pada 2020, Pipin menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan Ketua PPP Bulukumba, Askar H.L. Kursi Pipin kemudian diisi oleh politikus NasDem lainnya, Mizar Roem.

Direktur Profetik Institute, Asratillah mengatakan, alokasi enal kursi di Dapil Lima Sulsel membuat persaingan akan sangat ketat. Para penantang atau pendatang baru diminta untuk lebih menentukan basis suara mayoritas.

"Yang perlu dilakukan penantang adalah menentukan basis utama, yang akan menjadi lokus prioritas dalam mendulang suara," kata Asratillah, Kamis (25/5/2023).

Menurut dia, Dapil Lima Sulsel mencakup dua kabupaten, maka, basis utama garapan suara relatif sempit di dua daerah tersebut.
Penentuan basis utama, kata Asratillah, akan mempertimbangkan banyak hal mulai dari jejaring kekerabatan, pengaruh politik, preferensi pemilih, hingga kekuatan infrastruktur partai politik.

"Selain menentukan basis utama elektoral, hal lain yang mesti ditentukan sedari awal oleh penantang adalah target capaian suara pribadi," imbuh Asratillah.

Menurut dia, bila merujuk pada hasil Pemilu 2019, maka, capaian suara tertinggi Andi Anwar Purnomo sebanyak 27.706 suara, sehingga cukup masuk akal bila penantang memasang target awal 30 ribu dengan mempertimbangkan akan ada deviasi capaian suara riil di hari pemilihan yang bisa mencapai 30 persen dari target.

Dia mengatakan, nantinya dari target suara ini, penantang bisa menentukan jumlah capaian suara yang dibebankan pada basis utama dan berapa yang dibebankan pada basis cadangan. "Bahkan mesti bisa breakdown hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan dan desa hingga tingkat TPS," ujar Asratillah.

Menurut dia, penantang mesti punya perencanaan matang sejak awal. Perencanaan pemenangan yang detail dan disertai eksekusi rencana yang konsisten, serta ditopang oleh tim pemenangan yang solid akan memperbesar peluang penantang untuk memenangkan kompetisi politik di 2024 khususnya di Dapil V Sulsel.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Suharto mengatakan, pendatang pendatang baru harus mampu memanfaatkan kelemahan petahana untuk dikonversi menjadi kekuatan. "Bila ada petahana yang malas turun ke konstituen, maka pendatang baru ini harus mampu manfaatkan momentum itu," kata Suharto.

Menurut dia, para pendatang baru masih sangat berpeluang untuk menyalip petahana bila bangunan komunikasi politik benar-benar mampu memikat dan mengikat hati masyarakat.

"Maka, petahana harus lebih progresif dan lebih sering mengunjungi konstituennya," ujar dia.

Pengamat Demokrasi, Nurmal Idrus mengatakan, secara umum, penantang akan menghadapi tantangan yang berat di Pemilu 2024.
"Mereka memerlukan kemampuan ekstra dalam mengalahkan petahana," ujar Nurmal.

Dia mengatakan, caleg baru harus berupaya membangun struktur pemenangan yang lengkap dan militan sehingga bisa dengan mudah masuk ke grass root pemilih.

"Struktur lengkap itu harus meliputi setidaknya 60-70 persen dari total TPS yang ada di dapil itu. Semua harus didukung oleh manajemen tim yang rapi dan kemampuan membiayai tim dengan baik," kata mantan Ketua KPU Kota Makassar ini.

Salah seorang pendatang baru untuk DPRD Sulsel Murniaty Makking menyatakan keyakinannya bisa meraih satu dari enam kursi yang diperebutkan.

"Saya memiliki keyakinan dengan pengalaman dua periode di DPRD Bulukumba dan dukungan keluarga besar. Bismillah, saya maju untuk DPRD Sulsel Dapil Bulukumba-Sinjai," kata politikus Partai Amanat Nasional itu.

Murniaty mengatakan, kontestasi politik pertama kali diikuti pada 2014 di Kabupaten Bulukumba terpilih dari dapil Kajang, Herlang, dan Bontotiro. Murniaty memperoleh 1.483 suara. Pada periode pertama itu pula, Murniaty menjadi unsur pimpinan DPRD Bulukumba menggantikan Tomy Satria Yulianto yang maju sebagai sebagai calon wakil bupati pada 2015.

Pada 2019, Murniaty kembali maju dan mampu memperoleh 1.643 suara atau mengalami kenaikan sekitar 160 suara dari tiga kecamatan. "Dengan pengalaman di kabupaten, insyaallah bisa menjadi keterwakilan perempuan di provinsi nanti," kata dia.

Dia menyatakan sudah merampungkan seluruh persiapan. Selain itu, dirinya juga telah melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan simpul-simpul keluarga dan tim pemenangan pada Pemilu 2019.

"Alhamdulillah sudah ada dukungan keluarga dan simpul-simpul relawan pada Pemilu 2019," kata dia.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan pada Pemilu 2024 pihaknya berupaya mengembalikan kursi yang sebelumnya diraih oleh kader Andi Muhammad Irwan Patawari pada Pemilu 2014.

"Itu sebabnya, Demokrat mempersiapkan bacaleg yang dinilai mampu mengembalikan kembali kursi tersebut," ujar Januar.

Target Gerindra Makassar

Sementara itu, Partai Gerindra Makassar telah menyetor daftar caleg sementara (DCS) bakal calon legislatif (bacaleg) untuk DPRD Makassar pada Pileg 2024.

"Partai Gerindra Kota Makassar telah menyerahkan 50 nama bakal calon legislatif ke KPU. Sekarang sisa menyiapkan diri," ujar Ketua Gerindra Makassar, Eric Horas.

Partai Gerindra Makassar sangat percaya diri bisa menggeser dominan Partai NasDem dan Golkar sebagai pemilik kursi pimpinan di DPRD Makassar. Adapun jagoan yang disiapkan masih dari lima petahana anggota DPRD Makassar.

"Incumbent sebagai anggota DPRD karena ini amanah harus maju lagi. Belum ada yang naik kelas, tetapi target kami adalah menambah di dapil-dapil kalau bisa di semua dapil kami menambah satu kursi," ujar Eric.

"Kalau bisa dapat kursi pimpinan. Target kami kursi ketua, karena saat ini partai lain dapat. Bisa saja tahun depan milik Gerindra," sesumbar Eric.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Makassar, Puspito Hargono mengatakan bacaleg di dapil sudah lengkap. Karena itu bagian dari kelengkapan yang telah disetor ke KPU.

"Yang masuk bacaleg Gerindra ini dari berbagai kalangan seperti milenial, profesional, dan ada juga dari partai lain yang pindah," kata Puspito.

Dia optimistis Gerindra bisa menyingkirkan parpol lain yang kini masih memegang jabatan kursi ketua di parlemen Makassar. "Target kami di Gerindra adalah Ketua DPRD Makassar," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga menyasar pemilih pemula agar mereka menggunakan hak pilihnya dengan baik tanpa ada intervensi dari luar, selain ini merupakan peran dari KPU untuk mensosialisasikan, hal tersebut juga kewajiban partai politik

"Kami berharap pemilih pemula menggunakan hak pilihnya karena mengingat pemilu kemarin rendah partisipasinya, mudah-mudahan pemilu 2024 mendatang pemilih pemula ini naik tingkat partisipasinya," sebut Puspito. (fahrulla-suryadi/C)

  • Bagikan