Hari Kartini, 24 Perempuan se-Sulsel Raih Penghargaan

  • Bagikan
BERI PENGHARGAAN. Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) memberi penghargaan kepada 24 perempuan Sulsel di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (25/5/2023). Foto: ABU HAMZAH/RAKYATSULSEL/A

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) memberi penghargaan kepada 24 perempuan Sulsel, itu bersamaan dengan peringatan 'Hari Kartini' di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (25/5/2023).

Penghargaan tersebut diberikan untuk memberi apresiasi kepada perempuan yang telah berperan aktif menemukan dampak positif dan bermanfaat di daerahnya masing-masing.

Mengusung tema “Perempuan Berjasa Dan Berprestasi“ peringatan Hari Kartini dan penyerahan penghargaan ini dihadiri oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel Ina Kartika Sari, Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina, Bupati dan Wakil Wali Kota/Kabupaten.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dihadapan sejumlah media mengatakan kedepan para perempuan ini diharapkan mampu memberikan inspriasi dan edukasi ke masyarakat sekitar tentang banyak hal, terutama dalam peningkatan taraf kehidupan.

Kata dia, saat ini kecenderungan keterlibatan perempuan di ruang publik meningkat dan sangat baik, contohnya beberapa lulusan yang diterima melalui jalur PPPK.

"Kita melihat bahwa memang ada kecenderungan trend perempuan meningkat atau trust publik itu sangat baik, dan juga pengambilan peran perempuan itu meningkat ya, kelihatan dari beberapa lulusan kita (PPPK) itu kebanyakan justru dari perempuan-perempuan," tuturnya.

Andi Sudirman melanjutkan, hal tersebut juga diperlukan perimbangan antara karir dan peran dalam kehidupan keluarga, setiap perempuan harus tetap sebagai pembina untuk keluarga, terutama untuk anak-anak.

"Peran sebagai ibu rumah tangga tetap optimis bahwa kewajiban pekerjaan dan peran di rumah itu harus berimbang," ungkapnya.

Dirinya juga berharap agar perempuan bisa lebih aktif lagi, terlebih beberapa peraturan telah mengakomodir hal tersebut.

"Peraturan sudah mengakomodir ya termasuk misalnya di dunia politik itu harus 30 persen dari perempuan, artinya ruang sudah banyak, dan bahkan diprovinsi ini kalu tidak salah sudah lebih 30 persen ya, rumah sakit saja rata-rata direkturnya itu perempuan," ujar Andi Sudirman.

Sementara itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Sulsel, A Mirna mengaku bersyukur atas penghargaan yang diberikan.

"Alhamdulillah sangat bagus, terbukti dengan penghargaan presiden ke perempuan 24 kabupaten/kota. Ini sudah tingkat nasional," tukasnya.

Diketahui sebanyak 24 perempuan dari kabupaten/kota di Sulsel mendapat penghargaan dari berbagai bidang, baik dari Bidang Kesehatan, Pertanian, Pendidikan, Sosial Budaya, salah satunya atas nama Jusmiati asal Kabupaten Bone yang masuk 10 besar nasional penerima penghargaan.

"Kita bangga salah satu perempuan masuk 10 besar dari kabupten Bone Ibu Jusmiati. Dia memanfaatkan lahan tidur jadi lahan produktif dengan mengajak ibu-ibu yang ada di desanya," paparnya.

Hasil dari insiasi Jusmiati itu lanjut Mirna sangat berdampak positif bagi perempuan di desa Lampoko. Selain memenuhi kebutuhan pangan rumah, hasil kebun tersebut juga dijual, sehingga bernilai ekonomi.

"Bahkan mereka jadi supplier restoran di Kabupaten Bone. Jadi ibu-ibu di Lampoko tidak menganggur lagi," pungkasnya.

Andi Mirna berharap dengan adanya penghargaan ini diharapkan bisa menginspirasi perempuan, serta peran perempuan bisa meningkat dalam pembangunan negeri. (abu/B)

  • Bagikan