FKPT Sulbar Ajak Perempuan Viralkan Perdamaian

  • Bagikan
Dialog Perempuan Teladan, Optimis, Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme, Kamis (29/9/2022).

MAMUJU, RAKYATSULSEL - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sulawesi Barat menggelar dialog Perempuan Teladan, Optimis, Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme, Kamis (29/9/2022).

Kegiatan yang dihadiri sejumlah komunitas perempuan dan digelar di Hotel Berkah, Mamuju ini mengajak perempuan menjadi pelopor dalam pencegahan aksi radikalisme dan terorisme khususnya di media sosial.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat M Imran Idris, berharap keterlibatan perempuan dalam bermedsos dapat menyebarkan berbagai konten positif, sebagai bagian dari upaya memerangi paham terorisme.

Apalagi kata Imran, berdasarkan hasil riset, perempuan merupakan pengguna medsos terbesar.

"Ini adalah bagian dari bentuk kewaspadaan terhadap ancaman radikalisme yang bisa saja menyasar perempuan," ungkapnya.

Sub Koordinator Pemulihan Korban Terorisme BNPT RI Nilam Ayunitias menuturkan, terorisme merupakan tindakan luar biasa atau extraordinary crime yang juga tindakan melanggar hak asasi manusia. Terorisme tidak hanya merusak bangsa tetapi juga merusak stabilitas keamanan negara.

Ia menjelaskan, perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikal terorisme khususnya melalui media sosial.

"Perempuan diharap menjadi filter awal dalam lingkup keluarga. Perempuan juga harus mawas diri agar tidak masuk dalam jaringan teroris," tuturnya.

Nilam menuturkan, BNPT tidak bisa bergerak sendiri dalam melakukan pencegahan penyebaran paham radikalisme, olehnya itu, ia berharap perempuan di Sulbar mampu menjadi agen yang akan selalu menyebarluaskan perdamaian.

"Kami mengajak ibu dan perempuan dapat menjadi vaksinator ideologi terhadap ancaman radikalisme dan terorisme," jelasnya. (Sdr)

  • Bagikan