Apiaty Amin Syam Dengar Curhat Warga di Dapilnya Soal Kesejahteraan Sosial

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Agenda serap aspirasi masyarakat, temu konstituen atau reses untuk masa persidangan pertama tahun sidang 2022/2023, tengah dijalankan oleh seluruh anggota DPRD Kota Makassar.

Apiaty Amin Syam sebagai perwakilan dari daerah pemilihan (Dapil) 1 Kota Makassar meliputi Kecamatan Rappocini, Makassar dan Ujung Pandang, menyasar sejumlah wilayah untuk menyerap aspirasi warga.

Menurutnya, mayoritas masyarakat menyampaikan aspirasinya terkait kesejahteraan sosial. Apalagi, dirinya juga merupakan anggota Komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat.

"Banyak dari masyarakat saya mengadukan soal kesejahteraan dan bantuan sosial. Masalah BPJS dan hal-hal yang membuat mereka resah karena harusnya dapat bantuan langsung tunai tapi ujungnya tidak dapat," ungkapnya.

Kebetulan, kata Legislator dari Fraksi Partai Golkar ini, masalah yang disampaikan oleh masyarakat dibeberapa wilayah sesuai dengan bidangnya di Komisi D terkait kesejahteraan rakyat dan sosial.

"Insya Allah saya akan menyampaikan kepada OPD (organisasi perangkat daerah) terkait bahwa ini masalah masyarakat dibawah, tolong ditindaklanjuti aspirasi mereka," terang Apiaty.

Sementara, khusus di Kelurahan Barana sendiri, warga di wilayah tersebut mengusulkan agar Pemerintah Kota Makassar bisa menciptakan lapangan kerja lebih banyak kepada anak-anak muda.

Hal tersebut disampaikan oleh Rusdi salah satu warga Kelurahan Barana, saat Apiaty Amin Syam melaksanakan reses di Jl Cepa nomor 13 RT 02 RW 04, Kelurahan Barana, Kecamatan Makassar, Selasa (6/12/2022).

"Makanya saya bilang lapangan kerja itu penting, tapi harus punya kemampuan dulu dan keterampilan. Sekarang bisa tanya kepada Kelurahan ada nggak pemberdayaan masyarakat," tutur Apiaty.

Karena itu, Apiaty berharap anggaran Pemerintah Kota Makassar terkait pemberdayaan masyarakat bisa lebih dimaksimalkan lagi, agar para pemuda dan masyarakat yang tidak punya aktivitas bisa diberdayakan.

"Di Pemerintah kota Makassar juga ada terkait pemberdayaan masyarakat, lantas kenapa orang dari luar berbondong-bondong diterima kerja disini, sedangkan banyak masyarakat kita yang nganggur," pungkasnya.

  • Bagikan